Shalaatullaah Salaamul laah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
Shalaatullaah Salaamulleah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah
Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rasuulillaah
Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah
Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif
Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa
Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Wakam Min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat
Wakam Min Ni’matin Washalat Bi Ahlil Bailri Yaa Allaah
Wakam Aghnaita Dzal ‘Umri Wakam Autaita D’Zal Faqri
Wakam’Aafaita Dzal Wizri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Laqad Dlaaqat’Alal Oalbi Jamii’ul Ardli Ma’ Rahbi
Fa Anji Minal Balaas Sha’bi Bi Ahlil Badri Yaa A,llaah
Atainaa Thaalibir Rifdi Wajullil Khairi Was Sa’di
Fawassi’ Minhatal Aidii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Falaa Tardud Ma’al Khaibah Balij’Alnaa’Alath Thaibah
Ayaa Dzal ‘lzzi Wal Haibah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Wain Tardud Faman Ya-Tii Binaili Jamii’i Haajaati
Ayaa jalail mulimmaati Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
llaahighfir Wa Akrimnaa Binaili Mathaalibin Minnaa
Wadaf i Masaa-Atin ‘Annaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
llaahii Anta Dzuu Luthfin Wadzuu Fadl-Lin Wadzuu ‘Athfin
Wakam Min Kurbatin Tanfii Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
Washalli ‘Alan Nabil Barri Bilaa ‘Addin Walaa Hashri
Wa Aali Saadatin Ghurri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah
————————
Rahmat dan keselamatan Allah,
Semoga tetap untuk Nabi Thaaha utusan Allah,
Rahmat dan keselamatan Allah,
Semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah’
Kami berwasilah dengan berkah “Basmalah”,
Dan dengan Nabi yang menuniukkan lagi utusan Allah,
Dan seluruh.orang yang beriuang .karena Allah,
Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.
Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan ummat,
Dari bencana dan siksa,
Dan dari susah dan kesemPitan,
Sebab berkahnya sahabat ahli bariar ya Allah’
Ya AIlah semoga Engkau selamatkan kami dari semua yang menyakitkan,
Dan semoga Engkau (Allah) meniauhkan tipu dan daya musuh-musuh,
Dan semoga Engkau mengasihi kami,
sebab berkahnya sahabat Ahli Badar Ya Allah.
Ya Allah, semoga Engkau menghilangkan beberapa kesusahan
Dari orang-orang yang berma’siat dan semua kerusakan,
Dan semoga Engkau hitangkan semua bencana dan wabah penyakit’
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah
Maka sudah beberapa rahmat yang telah berhasil,
Dan sudah beberapa dari kehinaan yang dihilangkan,
Dan sudah banyak dari ni’mgt yang telah sampai,
Sebab berkahnya sahabal ahli Badar ya Allah’
Sudah berapa kati Engkau (Allah) memberi kekayaan orang yang makmur,
Dan berapa kati Engkau (Allah) memberi nikmat kepacla orang yang fakir,
Dan berapa kali Engkau (Allah) mengampuni orang yang berdosa,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
Sungguh hati manusia merasa sempit di atas tanah yang luas ini;
karena banyakhya marabahaya yang mengerikan,
Dan malapetaka yang menghancurkan,
semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang mengerikan,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.’
Kami datang dengan memohon pemberian/ pertolongan
Dan memohon agungnya kebaikan dan keuntungan
Semoga Allah meluaskan anugerah (keni’matan) yang melimpah-limpah.
Dari sebab berkahnya ahli Badar ya Allah.
Maka ianganlah Engkau (Allah) menolak kami menjadi rugi besar,
Bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik, dan selalu bersuka ria.
Wahai Dzat yang punya keagungan (kemenangan) dan Prabawa,
Dengan sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
Jika Engkau (Allah) terpaksa menolak hamba, maka kepada siapakah
kami akan datang mohon dengan mendapat semua hajat kami;
Wahai Dzat yang menghilangkan beberapa bencana dunia dan
akhirat, hilangkan bencana-bencana hamba
lantaran berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
Ya Allah, semoga Engkau rnengampuni kami dan memuliakan
diri kami, dengan mendapat hasil beberapa permahonan kami, dan
menolak keburukan-keburukan dari kami,
Dengan mendapat berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
Ya Allah, Engkaulah yang punya belas kasihan,
dan punya keutamaan (anugerah) lagi kasih sayang,
Sudah banyaklah kesusahan yang hilang,
Dari sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
Dan semoga Engkau (Allah) melimpahkan rahmat kepada Nabi yang senantiasa berbakti kepada-Nya,
dengan limpahan rahmat dan keselamatan yang tak terbilang dan tak terhitung,
Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi dan para Sayyid yang bersinar nur cahayanya,
sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
.
.
Updated (26 Sept 2008)
Alhamdulillah, Akhirnya ku peroleh juga sejarah dan riwayat shalawat Badr ini. Berasal dari email teman, tulisan asli ada di mailist Majelis Rasulullah (dengan penulis asli tertera di bawah). Ada buku/ kitab yg menuliskan sejarah shalawat ini (tertera di dalam artikel). Semoga manfaat.
.
Sholawat Badar adalah rangkaian sholawat berisikan tawassul dengan nama Allah, dengan Junjungan Nabi s.a.w. serta para mujahidin teristimewanya para pejuang Badar. Sholawat ini adalah hasil karya Kiyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kiyai Haji Muhammad Shiddiq, Jember. Oleh itu, Kiyai ‘Ali Manshur adalah anak saudara/keponakan Kiyai Haji Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang kitab “”Tanwir al-Hija” yang telah disyarahkan oleh ulama terkemuka Haramain, Habib ‘Alawi bin ‘Abbas bin ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani, dengan jodol “Inarat ad-Duja”.
Diceritakan bahwa asal mula karya ini ditulis oleh Kiyai ‘Ali Manshur sekitar tahun 1960an, pada waktu umat Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika itu, Kiyai ‘Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi dan juga seorang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di situ.
Keadaan politik yang mencekam saat itu dan kebejatan PKI yang merajalela membunuh massa, bahkan banyak kiyai yang menjadi mangsa mereka, maka terlintaslah di hati Kiyai ‘Ali, yang memang mahir membuat syair ‘Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon bantuan Allah SWT untuk meredam fitnah politik saat itu bagi kaum muslimin khususnya Indonesia.
Dalam keadaan tersebut, Kiyai ‘Ali tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah putih – hijau, dan pada malam yang sama juga, isteri beliau bermimpikan Kanjeng Nabi s.a.w.
Setelah siang, Kiyai ‘Ali langsung pergi berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan menceritakan kisah mimpinya tersebut. Habib Hadi menyatakan bahwa manusia-manusia berjubah tersebut adalah para ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia tersebut, Kiyai ‘Ali semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang Badar tersebut. Lalu malamnya, Kiyai ‘Ali menjalankan penanya untuk menulis karya yang kemudiannya dikenali sebagai “Sholawat al-Badriyyah” atau “Sholawat Badar”.
maka terjadilah hal yang mengherankan keesokan harinya, orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan bahan makanan lain. Mereka menceritakan bahwa pada waktu pagi shubuh mereka telah didatangi orang berjubah putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kiyai ‘Ali untuk membantunya kerana akan ada suatu acara diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa barang tersebut menurut kemampuan masing-masing. yang lebih mengherankan lagi adalah pada malam harinya, ada beberapa orang asing yang membuat persiapan acara tersebut namun kebanyakan orang-orang yang tidak dikenali siapa mereka.
Menjelang keesokan pagi harinya, serombongan habaib yang diketuai oleh Habib ‘Ali bin ‘Abdur Rahman al-Habsyi Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai ‘Ali tanpa memberi tahu terlebih dahulu akan kedatangannya. Tidak tergambar kegembiraan Kiyai ‘Ali menerima para tamu istimewanya tersebut.
Setelah memulai pembicaraan tentang kabar dan keadaan Muslimin, tiba-tiba Habib ‘Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai ‘Ali tersebut. Tentu saja Kiyai ‘Ali terkejut karena hasil karyanya itu hanya diketahui dirinya sendiri dan belum disebarkan kepada seorangpun. Tapi beliau mengetahui, ini adalah salah satu kekeramatan Habib ‘Ali yang terkenal sebagai waliyullah itu.
Lalu tanpa banyak bicara, Kiyai ‘Ali Manshur mengambil kertas karangan syair tersebut lalu membacanya di hadapan para hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata karena terharu. Setelah selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai ‘Ali, Habib ‘Ali menyerukan agar Sholawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI. Maka sejak saat itu masyhurlah karya Kiyai ‘Ali tersebut.
Selanjutnya, Habib ‘Ali Kwitang telah mengundan para ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, salah seorang yand diundang diantaranya ialah Kiyai ‘Ali Manshur bersama pamannya Kiyai Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kiyai ‘Ali sekali lagi diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur dan tersebar luaslah Sholawat Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan populer dalam majlis-majlis ta’lim dan pertemuan.
Maka tak heran bila sampai sekarang Shalawat Badar selalu Populer. Di Majelis Taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi sendiri di Kwitang tidak pernah tinggal pembacaan Shalawat Badar tersebut setiap minggunya.
Untuk lebih lengkapnya tentang cerita ini teman2 milis MR dan teman temanku seiman dapat membaca buku yang berjudul “ANTOLOGI Sejarah Istilah Amaliah Uswah NU” yang disusun oleh H. Soeleiman Fadeli dan Muhammad Subhan.
Semoga Allah memberikan sebaik-baik ganjaran dan balasan buat pengarang Sholawat Badar serta para habaib yang berperan serta mempopulerkan Shalawat tersebut kepada kita kaum muslimin. Al-Fatihah…..
-=<rasulullah_my_idol>=-
Dailami “ami” Firdaus