"Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak" (Ar-Rahman: 37)





















Tawassul

Yaa sayyid as-Saadaat wa Nuur al-Mawjuudaat, yaa man huwaal-malja’u liman massahu dhaymun wa ghammun wa alam.Yaa Aqrab al-wasaa’ili ila-Allahi ta’aalaa wa yaa Aqwal mustanad, attawasalu ilaa janaabika-l-a‘zham bi-hadzihi-s-saadaati, wa ahlillaah, wa Ahli Baytika-l-Kiraam, li daf’i dhurrin laa yudfa’u illaa bi wasithatik, wa raf’i dhaymin laa yurfa’u illaa bi-dalaalatik, bi Sayyidii wa Mawlay, yaa Sayyidi, yaa Rasuulallaah:

(1) Nabi Muhammad ibn Abd Allah Salla Allahu ’alayhi wa alihi wa sallam
(2) Abu Bakr as-Siddiq radiya-l-Lahu ’anh
(3) Salman al-Farsi radiya-l-Lahu ’anh
(4) Qassim ibn Muhammad ibn Abu Bakr qaddasa-l-Lahu sirrah
(5) Ja’far as-Sadiq alayhi-s-salam
(6) Tayfur Abu Yazid al-Bistami radiya-l-Lahu ’anh
(7) Abul Hassan ’Ali al-Kharqani qaddasa-l-Lahu sirrah
(8) Abu ’Ali al-Farmadi qaddasa-l-Lahu sirrah
(9) Abu Ya’qub Yusuf al-Hamadani qaddasa-l-Lahu sirrah
(10) Abul Abbas al-Khidr alayhi-s-salam
(11) Abdul Khaliq al-Ghujdawani qaddasa-l-Lahu sirrah
(12) ’Arif ar-Riwakri qaddasa-l-Lahu sirrah
(13) Khwaja Mahmoud al-Anjir al-Faghnawi qaddasa-l-Lahu sirrah
(14) ’Ali ar-Ramitani qaddasa-l-Lahu sirrah
(15) Muhammad Baba as-Samasi qaddasa-l-Lahu sirrah
(16) as-Sayyid Amir Kulal qaddasa-l-Lahu sirrah
(17) Muhammad Bahaa’uddin Shah Naqshband qaddasa-l-Lahu sirrah
(18) ‘Ala’uddin al-Bukhari al-Attar qaddasa-l-Lahu sirrah
(19) Ya’quub al-Charkhi qaddasa-l-Lahu sirrah
(20) Ubaydullah al-Ahrar qaddasa-l-Lahu sirrah
(21) Muhammad az-Zahid qaddasa-l-Lahu sirrah
(22) Darwish Muhammad qaddasa-l-Lahu sirrah
(23) Muhammad Khwaja al-Amkanaki qaddasa-l-Lahu sirrah
(24) Muhammad al-Baqi bi-l-Lah qaddasa-l-Lahu sirrah
(25) Ahmad al-Faruqi as-Sirhindi qaddasa-l-Lahu sirrah
(26) Muhammad al-Ma’sum qaddasa-l-Lahu sirrah
(27) Muhammad Sayfuddin al-Faruqi al-Mujaddidi qaddasa-l-Lahu sirrah
(28) as-Sayyid Nur Muhammad al-Badawani qaddasa-l-Lahu sirrah
(29) Shamsuddin Habib Allah qaddasa-l-Lahu sirrah
(30) ‘Abdullah ad-Dahlawi qaddasa-l-Lahu sirrah
(31) Syekh Khalid al-Baghdadi qaddasa-l-Lahu sirrah
(32) Syekh Ismaa’il Muhammad ash-Shirwani qaddasa-l-Lahu sirrah
(33) Khas Muhammad Shirwani qaddasa-l-Lahu sirrah
(34) Syekh Muhammad Effendi al-Yaraghi qaddasa-l-Lahu sirrah
(35) Sayyid Jamaaluddiin al-Ghumuuqi al-Husayni qaddasa-l-Lahu sirrah
(36) Abuu Ahmad as-Sughuuri qaddasa-l-Lahu sirrah
(37) Abuu Muhammad al-Madanii qaddasa-l-Lahu sirrah
(38) Sayyidina Syekh Syarafuddin ad-Daghestani qaddasa-l-Lahu sirrah
(39) Sayyidina wa Mawlaana Sultan al-Awliya Sayyidi Syekh ‘Abd Allaah al-Fa’iz ad-Daghestani qaddasa-l-Lahu sirrah
(40) Sayyidina wa Mawlaana Sultan al-Awliya Sayyidi Syekh Muhammad Nazhim al-Haqqaani qaddasa-l-Lahu sirrah

Syahaamatu Fardaani
Yuusuf ash-Shiddiiq
‘Abdur Ra’uuf al-Yamaani
Imaamul ‘Arifin Amaanul Haqq
Lisaanul Mutakallimiin ‘Aunullaah as-Sakhaawii
Aarif at-Tayyaar al-Ma’ruuf bi-Mulhaan
Burhaanul Kuramaa’ Ghawtsul Anaam
Yaa Shaahibaz Zaman Sayyidanaa Mahdi Alaihis Salaam 
wa yaa Shahibal `Unshur Sayyidanaa Khidr Alaihis Salaam

Yaa Budalla
Yaa Nujaba
Yaa Nuqaba
Yaa Awtad
Yaa Akhyar
Yaa A’Immatal Arba’a
Yaa Malaaikatu fi samaawaati wal ardh
Yaa Awliya Allaah
Yaa Saadaat an-Naqsybandi

Rijaalallaah a’inunna bi’aunillaah waquunuu ‘awnallana bi-Llah, ahsa nahdha bi-fadhlillah .
Al-Faatihah













































Mawlana Shaykh Qabbani

www.nurmuhammad.com |

 As-Sayed Nurjan MirAhmadi

 

 

 
NEW info Kunjungan Syekh Hisyam Kabbani ke Indonesia

More Mawlana's Visitting











Durood / Salawat Shareef Collection

More...
Attach...
Audio...
Info...
Academy...
أفضل الصلوات على سيد السادات للنبهاني.doc.rar (Download Afdhal Al Shalawat ala Sayyid Al Saadah)
كنوز الاسرار فى الصلاة على النبي المختار وعلى آله الأبرار.rar (Download Kunuz Al Asror)
كيفية الوصول لرؤية سيدنا الرسول محمد صلى الله عليه وسلم (Download Kaifiyyah Al Wushul li ru'yah Al Rasul)
Download Dalail Khayrat in pdf





















C E R M I N * R A H S A * E L I N G * W A S P A D A

Jumat, 14 Desember 2007

Rahasia Wudu dan Kekuatan di Tangan

Langkah Pertama: mengerti wudu dan pentingnya tangan


Allah (swt) menunjukkan kepada kita apa yang benar apa yang salah. Dan apa yang benar telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Nabi (s.a.w.), dan apa yang salah telah dijelaskan dengan baik sekali oleh Nabi (s.a.w.). Dan apa yang menguntungkan kita, Nabi s.a.w. adalah yang pertama kali menjelaskannya. Wa ma arsalnaaka illa rahmatan lil ‘alameen. Apapun yang menguntungkan kita, dia bertanggung jawab untuk menyampaikannya, atau dia akan ditanya mengapa dia menyembunyikannya.

Allah (swt) mempercayakan kepada Nabi dengan apapun yang Dia ciptakan, dan apapun yang Dia ciptakan dilepaskan (dikeluarkan) melalui risalah Nabi. Jadi melalui risalah (pesan) Allah, Nabi s.a.w. mampu untuk mencapai setiap orang, baik selama waktu (hidup) nya maupun setelah waktu (hidup) nya. Dia adalah yang pertama kali mengajarkan kepada para Sahaba (r.a.) penggunaan energy dan apa yang tersedia dari berbagai kekuatan berbeda di sekitar kita di dunia ini.

Terdapat banyak cara yang ditunjukkan Nabi s.a.w. kepada kita dalam uapaya penyembuhan, salah satunya adalah yang diuraikan dalam Hadith orang buta yang meminta Nabi s.a.w. untuk memulihkan pandangan matanya.

Nabi mengajarkan kepadanya doa untuk dibaca, tetapi dia tidak mengatakan kepadanya, “Pergilah dan baca doa ini.”

Dia s.a.w. berkata kepada orang buta itu, “Langkah pertama adalah pergilah ke tempat mengambil wudhu dan ambila wudhu.” Itu artinya wudhu adalah awal (pembukaan) dari penyembuhan untuk setiap penyakit. Jika kamu tidak memiliki wudhu, upayamu untuk menyembuhkan penyakit itu akan minimal.

Kemanapun kamu mencapai, tingkat tinggi dalam perjuangan melawan ego dan mencegah keinginan ego, gunakanlah kekuatan (wudhu) itu bila kamu menentang ego itu, bangunlah kekuatan itu lebih besar dan lebih besar lagi, ketika energy negative meninggalkan kamu, energy positive (akan) bertambah.

Tetapi dengan (cara) wudhu yang ruibuan kali lebih kuat dari pada apa yang biasanya. Jadi Nabi (s.a.w.) berkata, “Pergilah ambil wudhu.”

Level pertama wudhu

Ketika kamu mengambil wudu, selain membaca niyyat apa yang pertama kali dikerjakan ? Itu adalah membasuh tangan sampai pergelangan, dan di antara jari-jemari. Ketika kamu membasuh kedua tangan, itu artinya gerak pertama yang kamu lakukan adalah menggunakan kedua tangan itu, jadi energy level pertama berada di kedua tangan.

Itulah mengapa kamu melihat orang yang berusaha belajar dan mengutip cara-cara Islam, khususnya orang India dan China yang meyakini Bhuddism, pertama kali mereka gunakan kedua tangan mereka sebagai sebuah methoda untuk melepaskan energy dari tubuh mereka, karena mereka mengumpulkan energy melalui tubuh mereka seperti seperti sebuah piringan, atau sebuah parabola.

Mereka mengumpulkan energi ini dan melepaskannya melalui kedua tangan mereka. Tubuh bertindak sebagai sebuah penampung energy. Melalui olah gerak mereka yang beragam dari latihan berat kepada keseluruhan tubuh, mereka mulai mendapatkan energy jenis itu dan meng-konsentrasikannya dan melepasnya melalui kedua tangan mereka. Untuk menyembuhkan orang sakit. Tiap segala sesuatu yang mereka gunakan dalam penyembuhan memiliki efek penggunaan energy.

Contoh terbaik dari hal ini adalah pembedahan laser, yang melalui technology modern, menggunakan cahaya laser untuk menyembuhkan penyakit mata dan bahkan kebutaan. Mereka tidak lagi menggunakan peralatan (tangan), hanya laser.

Jadi orang buta tadi, ketika dia bertanya kepada Nabi s.a.w., Nabi memberinya sebuah petunjuk kunci bahwa melalui pelepasan energy, kebutaan itu akan pergi. Empat belas abad yang lalu Nabi s.a.w. menyembuhkan kebutaan melalui energy. Jadi apa yang kita pelajari dari peristiwa ini ? Ambil wudhu, dan sucikan dirimu.

Itulah dia s.a.w. berkata, “Senjata yang melindungi kamu dari musuh adalah adalah wudhu.”

Wudhu dapat melepaskan energy dan membakar (penyakit) nya dengan melepaskannya melalui kedua tangan. Orang buta itu belajar dari situ dan memanfa’atkannya, yang akan kita bicarakan kemudian.

Gerak wudhu

Orang (buta) tadi mengalami berbagai gerak yang berbeda-beda dan disembuhkan serta merta dari kebutaannya. Maka, ketika kamu mengambil wudhu :

Basuhlah kedua tanganmu dan kemudian saling gosokkanlah keduanya; putarlah tangan kanan pada tangan kiri dan tangan kiri pada tangan kanan. Kamu tidak boleh memulai dari tangan kiri memutari tangan kanan; kamu harus memulai dengan tangan kanan memutari tangan kiri; kemudian,

Bersihkan di antara jari-jemari dan jalin (silangkan)lah jari tangan satunya dengan jari tangan lainnya, berbentuk seperti ini, dengan jempol kanan berada di sebelah kiri dan jempol kiri berada di sebelah kanan.

Mereka menggunakan ini dalam methoda penyembuhan Buddhist tanpa mengetahui rahasia Islam. Mereka melepaskan energy ini ke daerah tubuh yang terkena penyakit. Pertama kali, kamu menggunakan sepuluh jari. Sepuluh (10) adalah kekuatan energy computer, satu dan nol. Energy itu yang Allah ajarkan kepada para programmer computer disalurkan kepada computers melalui tangan, dan kamu melihat semua keajaiban kekuatan computers.

Jadi jika computer itu memiliki kekuatan besar, energy itu dapat juga disalurkan untuk penyembuhan. Merka menggunakan itu tanpa mengetahui sebab-musababnya; mereka tidak tahu aspek Islam nya, yang adalah satu dan nol. Itulah sebabnya jika kamu membuka tanganmu dan menarik sebuah garis yang menghubungkan ujung-ujung jari kamu akan melihat bahwa kamu membentuk sebuah lingkaran. Itu berdiameter 20 cm.

Jadi tangan mewakili tubuh, dan ketika kamu membuka tubuh untuk membentuk sebuah lingkaran, seluruh tubuh berada di dalam tangan, sebagaimana itu diajarkan dalam reflexology. Melalui berbagai titik yang berbeda pada tubuh, kamu dapat disembuhkan. Level lebih tinggi dalam reflexology adalah tidak menyentuh; dalam hal demikian, kedua tangan bertindak sebagai semacam penerima energy positive, dan ketika kedua tangan direntangkan seperti sebuah piringan satellite (sebagaimana diajarkan dalam penyembuhan Islamic), tanpa berpikir atau berkhayal, namun menempatkan tubuhmu sebagai sebuah lingkaran sempurna, energy yang dipancarkan dari cosmos disalurkan kepadamu dan tubuhmu menerimanya, menyerapnya masuk kedalam tubuhmu dan meng-konsentrasikannya melalui jantung. Ini adalah sebuah teknik meditasi 15-menit yang akan kita bicarakan nanti.

Secara symbolis, inilah bagaimana seluruh tubuh adalah sebuah lingkaran dan tangan adalah sebuah lingkaran. Tubuh itu mendapatkan energy itu, menerimanya dari tangan kiri dan tangan kanan, dan menyalurkannya kedalam tubuh.

Jadi ketika kamu mulai membasuh kedua tangan dan menggosokkannya untuk meng-aktivkan mereka, itu adalah isyarat tentang satu dan nol, dan kamu sesungguhnya meng-aktivkan kode yang Allah telah berikan kepada kita melalui kedua tangan itu. Itulah sebabnya kita mulai menggosok kanan mengelilingi kiri dan kiri mengelilingi kanan. Jika kamu berdiri di hadapan sebuah cermin, kamu melihat pada refleksi (bayangan) mu bahwa kiri adalah kanan


Dan kanan adalah kiri. Jika kamu berdiri dengan lengan direntangkan ke samping, kamu melihat lawannya. Jika kamu melihat dari sisi lainnya itu, kiri menjadi kanan dan kanan menjadi kiri. Itu karena kita adalah sebuah bayangan dari kenyataan (hakikat).

Di Langit (Surga) kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Ini artinya kanan harus tunduk kepada kiri, karena dalam ‘alam al-arwaah, kanan adalah kiri dan kiri adalah kanan. Disini di dunya adalah lawannya : kanan adalah kiri, sedangkan di akhira kiri adalah kanan! Disini di dunya, ketika kita membuat thawaaf keliling Ka’aba Shareef kita bergerak berlawanan arah jarum jam, bukan searah jarum jam, yang adalah bayangan cermin dari arah jarum jam di akhira, dimana kita bergerak kiri ke kanan : searah jarum jam.

Untuk meng-aktivkan kekuatan itu, Allah memberi tahu kita, “Aku meng-aktivkan kekuatanmu dari 99 asma’ul-husna yang Aku stempelkan pada kedua tanganmu.”

Menggosok menimbulkan api dari dua batang kayu. Menggosok menimbulkan energy. Dengan menggosok kedua tangan selama wudu, air mencegah energy dari merembes keluar; itu membekukannya. Itulah sebabnya Silah al-mumin al-wudu (senjata kaum beriman adalah wudhu.) Segera setelah kamu menggosok, itu menimbulkan energy dan dengan menggosok di bawah pancuran air itu akan menahan energy di dalam tubuh untuk dilepaskan kemudian. Ketika kita menggosok kedua tangan kita mempersiapkan energy untuk disimpan dan ditabung untuk digunakan melawan musuh (kemudian).

Ketika kita mau menyembuhkan kita tidak menggunakan air

Menggunakan air sewaktu wudu, kita mengumpulkan dan menyimpan energy. Dalam penyembuhan, kita menggosok tanpa air dan membuka tangan untuk melepaskan energy itu. Bagaimana kode itu di-aktivkan ? Jika kamu melihat pada tangan kanan mu padanya terdapat angka Arabic 18 dan pada tangan kiri terdapat angka Arabic 81. 18 plus 81 menjadi 99 asma ‘ul-husna Allah, setiap angka teridiri dari satu (1) dan delapan (8). Satu plus delapan (18), dan delapan plus satu (81) bersama menjadi 99. Tambahkan komponen 99 kesemuanya (18 = 1+8 and 8+1 = 81) dan kamu mendapatkan 9 lagi.

Ini menjelaskan arti dari titik sembilan dari diri, yang mewakili sembilan awliya yang bertangtgung jawab terhadap diri. Titik sembilan ini digunakan di dalam Enneagram; sebuah ajaran dari Asia Tengah, dari orang Naqshbandi, yang pernah saya terangkan. Mereka menggunakan ini dalam sebuah cara (interpretasi) linear, padahal dalam kenyataannya itu adalah sebuah lingkarang (ingat pada pengertian thawaf – penterjemah). Jika kamu membahas ini dengan (----), aku mengajarinya bagaimana menggunakan hal itu. Mereka memiliki sembilan titik peluru (?) yang terdiri (membentuk ? – penteterjemah) dari keseluruhan system, keseluruhan tubuh.

Ketika kamu menggosok-gosokkan jari tangan kamu meng-aktivkan 99 asma ‘ul-husna Allah, yang pada gilirannya meng-aktivkan titik sembilan itu yang berada di dalam tubuhmu. Dengan contoh kita dapat mengatakan apabila titik sembilan di-aktivkan, penerima itu kini dalam posisi “menyala”, energy masuk ke dalam (tubuh), itu mulai menerima, dan itu dibuat digital dan dilepaskan sebagai sebuah gambar dan sebuah suara, sangat mirip dengan yang kita lihat dalam masa kini dengan technology digital.

Demikian juga, tangan itu adalah lingkaran, dan ketika kita menggosok-kan mereka dan membuka mereka (kedua tangan kita itu), mereka mulai bertindak sebagai lingkaran satu terhadap lainnya, mengambil energy apapun yang mereka terima dan mengelolanya. Itulah sebabnya dalam ilmu bela diri mereka menggunakan kedua tangan, namun mereka tidak mengerti mengapa itu (kedua tangan) merupakan energy; mereka tidak mengerti tentang 99 asma ‘ul-husna dan bagaimana mereka dilindungi melalui (oleh ? – penterjemah) Asma itu. Mereka tidak tahu, meskipun demikian, Allah memberikan kepada siapapun yang Dia suka. Dia membiarkan mereka itu menggunakan kekuatan itu; mereka tahu terdapat kekuatan disitu, tetapi tidak tahu mengapa. Mereka membuat gerakan cepat dan menggunakan itu untuk membela diri mereka dan melindungi orang lain dan untuk mengalahkan musuh.

Ketika Nabi (s.a.w.) menyembuhkan mata Sayyidina ‘Ali, dia membuka baginya Ilmu Haqiqat itu. Itulah sebabnya melalui energy itu yang dimilikinya dalam kedua tangannya, dia dapat membawa (menyangga ? – penterjemah) dunia ke pada lututnya, karena energy itulah yang membawa dunia ke pada lututnya.

Jadi ketika kamu meng-aktivkan angka 8 dan angka 1 dan angka 1 dan angka 8 (yang adalah 99 Asma), dalam numerology sembilan sama dengan nol dan kamu tidak menambah apapun dengan kedua (nol dan sembilan) angka itu, karena itu tidak lagi ada (exist). Itu berarti penyerahan diri, penyerahan diri secara sempurna, ketika kamu meng-aktivkan energy itu kamu dibawah penyerahan diri energy, berserah diri kepada energy Langit yang mendatangi.

Menjadi sebuah pipa penyalur bagi energi cosmic penyembuh milik Allah

Kamu tidak lagi melihat dirimu yang beraksi, namun energy itulah yang beraksi, kamu menjadi nol. Seperti memasuki sebuah pesawat terbang atau kereta api atau mobil; mereka masing-masing berserah diri kepada orang yang mengemudikan mereka. Kamu berserah diri kepada energy yang mendatangi dan kamu melepasnya ke luar. Tubuh mu menjadi seperti sebuah penerima dan sebuah pemantul. Penerima TV hanya bertindak sebagai penerima yang memantulkan citra (image) itu. Bukanlah mereka yang melakukan pekerjaan itu; itu adalah energy Langit yang melakukan pekerjaan itu.

Itu menunjukkan kepada kita seberapa jauh kita dapat menggunakan dengan angka-angka ini ketika kita meng-aktivkan mereka serentak – angka 18 dan angka 81 - dan pentingnya angka 18 dan angka 81. Kita akan tinggalkan hal itu sampai sessi berikutnya.

Mengapa angka 18 dan mengapa angaka 81? Ini adalah penting, dan bahkan saya tidak tahu apa yang akan datang. Itu adalah sebuah perkenalan kepada techniques berbeda-beda yang mereka mencoba untuk mengutipnya tanpa mengerti latar belakangnya, dan bagaimana mereka dapat memberikan pengaruh lebih banyak melalui penyembuhan mereka.

Jadi setelah menggosokkan kedua tangan dan menyelenggarakan penyaluran energy, kamu masih berakhir pada angka 19. (Disini (kanan) adalah angka 18 dan disini (kiri) angka 81. Gabungkan mereka dan kamu mendapatkan angka 99. Tambahkan angka 9 dan angka 9 ini, kamu mendapat angka 18. Tambahkan angka 1 dan angka 8, kamu mendapatkan angka 9. Jadi kamu meng-aktivkan angka 9.)

Ketika kamu menggosok dan meng-aktivkan angka sembilan itu, kini kamu melewatkan (mengucurkan) air itu (jika kamu memperhatikan, mereka yang tahu bagaimana mengambil wudhu, tidak semua orang tahu untuk saling menyilangkan jari), maka kamu meng-aktivkan angka 10. Angka 10 dan angka sembilan, menjadi angka 19. Dan akhir-akhir ini mereka mendapatkan bahwa setiap ayat dalam al Qur’an adalah pada sistem 19. Dan angka 19 ini, wa yahmilu arsh arrahmani yawmadhin thamaaniyya. “…dan delapan akan, Hari itu, menyangga Singgasana dari Rabb-mu di atas mereka. (69:17) Dan mereka yang memegangi Neraka adalah 19.

Neraka adalah energy, jadi itu adalah kekuatan energy. Kamu meng- aktivkan energy negative untuk menyembuhkan energy negative. Kamu memerlukan racun untuk menyembuhkan racun – itulah sebabnya mereka memberikan kamu antibiotics (jika kamu keracunan oleh ulah virus – penterjemah). Angka 19 itu adalah jumlah malaikat yang bertanggung jawab terhadap Neraka. Jadi kamu menggunakan energy negative itu yang datang dari mereka ini. Jika kamu mengalikan (negative – penterjemah) dengan negative kamu mendapatkan positive. Kamu menyembuhkan penyakit dengan api yang datang dari Neraka.

Ketika energy itu dilepaskan, itu sama sekali mengkancurkan racun di dalam system itu. Begitulah caranya kamu meng-aktivkan 19 serentak. Angka 8, yang terkait dengan angka 8 disini, angka 1 dan angka 8 dan angka 8 dan angka 1. Ketika Singgasana Allah datang pada Hari Pengadilan, delapan malaikat memikulnya. Itu artinya mereka memikul angka 1 itu; angka 8 memikul angka 1. Allah mengungkapkan hal ini di dalam kedua tangan kita. Kamu juga meng-aktivkan energy baik ketika kamu melepaskannya. Setelah kamu menghancurkan energi negative dengan energy negative, kamu mau mendandani (memberi busana) mereka dengan angka 8 dan angka 1 (energy baik dari Langit). Itulah sebabnya orang yang sakit merasa kuat dan bahwa mereka disembuhkan.

Ketika kamu meng-aktivkan energy Langit dengan menggosok-gosokkan kedua tangan, kamu meng-aktivkan angka sembilan; itu adalah penyerahan diri yang sempurna. Kini kamu membiarkan tubuhmu untuk berserah diri kepada energy cosmic yang kamu terima, yang adalah energyy yang membakar.

Ketika kamu meng-aktivkan angka 10 kamu meng-aktivkan energy itu. Energy negative ini tidaklah buruk karena itu adalah kekuatan dari satu yang negative, dan kamu mengalahkan musuh dengan menggunakan alat yang dipakai musuh. Sebagai contoh hal ini adalah energy dari matahari yang adalah satu energy api, tetapi pada saat yang bersamaan itu menyembuhkan dan berguna. Kamu menggunakan negative untuk menyembuhkan negative untuk menghancurkanya sama sekali.

Dengan cara ini, kamu tidak menyisakan apa-apa dengan mereka (membersihkannya), dan kemudian ativkan angka 8 dan angka 1.

Oleh Shaykh Hisham al-Kabbani

sumber : http://indosupranatural.blogspot.com/2007/10/secrets-of-wudu-energy-of-hands.html

Al Fatiha

 Print Halaman Ini